NIKMAT BADANKU YANG MONTOK SUPER ENAK DIPERKOSA , Hasrat-Bispak59 Lebih dari tiga tahun saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, majikanku ini tersohor kaya serta baik ditambah lagi ia ialah kades serta dihormati oleh orang-orangnya, majikanku ini yang memiliki nama Bapak Dimas, sepanjang bekerja di tempat ini saya rasakan sedap tak nikmatnya jadi pembantu, serta insiden waktu tinggal di sini saya pernah digagahi.
Malam itu benar-benar panas sekali saya pengin tidur saja sulit setelah itu saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku serta saya berubah busana dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya anyar saya dapat tertidur nyenyak. Yang membuat saya kebingungan di waktu itu saya jadi punya mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.
Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia membukukanngiku dan merengkuhku tanpa pakain dan telanjang keseluruhan, biarpun umurnya yang telah tua namun tubuhnya itu yang kekar seperti orang beberapa fitnes, beliau bertubuh yang kekar dan berotot.
Dan yang membuatku geli yakni buah terong yang menggantung elok di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Perlahan beliau dekatiku serta langsung meremas remas buah dadaku yang udah terbuka bebas.
Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian riil, seperti tidak dalam mimpi. Sampai sewaktu bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak serta perlahan terlindung dari tidurku. Tapi begitu kagetnya saya saat mengenal apa yang sebetulnya berlangsung.
Rupanya apa yang saya rasakan barusan bukan cuma mimpi. Di depanku nyatanya serius ada figur Pak Aris yang memegang badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak melakukan? Saya memajukan badan Pak Aris kuat-kuat hingga ia terjengkang ke belakang.
Selekasnya saya tutupi badanku yang nyatanya hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Udah lama saya merendam gairahku kepadamu! Kembali Pak Aris coba memeluk badanku. Tetapi kembali saya memajukan badannya kuat-kuat ke belakang.
Pergi! Gertakku.Atau saya akan teriak!Silakan teriak! Buang waktu saja kamu teriak. Karena tak kan ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga barusan sore udah pergi ke Bandung untuk berlibur! Semakin lebih baik kamu taati saja hasratku!Pak Aris tersenyum sinis.
Saya bertambah ketakutan sewaktu Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari tempat tidur dan coba lari ke pintu dengan situasi telanjang. Tetapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.
Dalam sekejap, dia menangkapku dari belakang dan menekankan badanku ke dinding. Ke-2 tangannya mencekam kuat lenganku ke atas tembok, dan ke-2 kakinya menutup kakiku hingga saya susah buat bergerak.
Saya berusaha untuk meronta maksimal. Tapi buang waktu, tenaga Pak Aris betul-betul semakin lebih kuat diperbandingkan tenagaku yang cuma orang wanita. Lebih kuat saya meronta, makin kuat cengkraman Pak Aris di Badanku.
Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis dan mengemis pada Pak Aris. Akan tetapi buang waktu saja. Beliau tak dengarkan perkataanku. Bahkan juga dengan liar Pak Aris menikamiku dengan ciuaman mautnya.
Lama-lama tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya tidak dapat melakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya kerjakan cuman pasrah serta ikuti ketentuan mainnya Pak Aris.Pelan-pelan cengkaman Pak Aris mulai mengendor.
Perbuatannya yang awalnya kasar mulai melunak dan berganti menjadi halus. Sampai saya akan masuk dalam bermainnya sewaktu secara halus Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.
Saat itu kakiku berasa lemas dan lesu. Saya tidak kuat kembali menyokong berat tubuhku sendiri, hingga saya mulai terkulai. Akan tetapi dengan bergas, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, mengusungnya lalu memboyongku ke atas tempat tidur.
Sebentar tebersit di muka Pak Aris suatu senyuman kemenangan. Setelah itu secara halus dia mulai melumat bibirku. Entahlah mengapa saya tidak dapat buat menampiknya. Juga ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalasnya lumatannya itu.
Nach, demikian donk Lis! Jika ini kan lebih nikmat! kata Pak Aris suka.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, kemungkinan lebih bagus saya ikuti bapak dari awal barusan. Apalagi, telah lama pun saya tidak mendapat sentuhan laki laki.
Kembali Pak Aris tersenyum puas.Trus, ngapain kamu barusan pakai coba berontak, Lis?"Barusan saya cuman terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok begitu tega bapak coba menggagahi saya.
Namun, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya sudah jadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai merembet lewat leherku lantas turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku maka dari itu menyebabkan kesan khusus yang bertambah membuatku ibaratnya terbang ke angkasa.
Kecupan serta jilatan Pak Aris lagi bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku membikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Gak boleh siksa saya sesuai ini! rengekku.Pak Aris tidak pedulikan ucapanku.
Malah dia justru menyibakkan rumput-rumput liar yang menghambat pintu goa darbaku.Wah, Lis! Begitu indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang merebak. Oh, benar-benar mengagumkan.
Seperti sekuntum mawar merah yang sedang merekah saat pagi hari. Nyata kamu menjaganya secara baik. Oh, Lis! Saya senang sekali dengan memiaw yang seperti berikut!Perlahan Pak Aris menjulurkan lidahnya serta sapu permukaan klitorisku.
Berasa kasar, memang. Namun nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya telah tidak tahan kembali. Saya lagi mengemis ke Pak Aris. Akan tetapi ia terus permainkan emosiku. Pada akhirnya saya cari ide lain.
Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sembari melacak buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tak sulit untukku untuk mendapati buah terong sebesar itu. Secara halus serta manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem terbuka.
Perlahan-lahan saya membantu kont*lnya ke arah memiawku yang telah basah. Tapi dengan nakal, Pak Aris cuma tempelkan serta menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.
Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa nikmat. Belumlah sempat saya merasai yang sesuai ini.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya sudah gak tahan kembali, cepat memasukkan donk!Saya telah tak dapat tahan diberlakukan sesuai itu.
Perlahan-lahan saya menambah bokongku ke atas buat menyongsong kejantanan Pak Aris yang udah ngaceng. Lalu saya menghimpit bokong Pak Aris ke bawah biar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Cabuli,Narasi Cabul setubuhi,Cerit ngentot Gagahi,Narasi Cabul setubuhi,Narasi Hot Setubuhi,Setubuhi Kesenangan
Aaarrrghhh! saya menjerit kecil sewaktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Sebelumnya berasa bawa dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Aris betul-betul besar serta panjang kalau diperbandingkan dengan punya suamiku.
Tapi seusai buah terong itu tertancap sekejap di lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan beralih jadi rasa nikmat.Pelan-pelan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.
Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara gak karuan.Marilah, Lis!Goyangkan pan..tatmu! Ooohhh!Saya ikuti kata Pak Aris. Kucoba untuk ikuti irama dan beberapa gerakan nikmat yang sedang dilakukan Pak Aris.
Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa sangat nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris nampak demikian nikmati permainan kami.
Kusaksikan parasnya menengadah dengan mata terpejam, seakan menghayati sedotan dari vaginaku. Kadangkala dari bibirnya kedengar lenguhan serta desisan kesenangan.Aku juga nikmati sikatan-sodokan oke tangkai k*ntol Pak Aris.
Sampai saya memegang badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan gak pengin stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dada bagian Pak Aris yang dengan bulu halus nampak berkilau karena basah oleh keringat.
Saya tak mengira, nyatanya di umurnya yang gapai 1/2 era itu, Pak Aris masih punyai stamina yang sempurna. Sampai saya kebingungan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.
Sampai pada akhirnya saya merasai ada suatu hal yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tidak kuat kembali mencegah suatu hal yang menyudutkan keluar dalam rahimku.
Tapi Pak Aris masih juga mengayunkan kont*lnya masuk-keluar serta menusuk-nusuk goa darbaku. Serta sejenak lantas, saya pula merasai tangkai k*ntol Pak Aris mulai berdenyut di dalam vaginaku.
Hingga selanjutnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun selanjutnya jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya kelihatan tersengal-sengal dan tampak kecapean.
Oh, Pak Aris! Bapak nyata-nyata benar dahsyat. Telah lama saya tak merasai nikmat seperti berikut. Terima kasih ya Pak! Saya merengkuh badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bagian Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga ke pangkal pahanya. Secara halus juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, nyatanya disetubuhi itu tidak selama-lamanya tak sedap. Ini kali malah saya menginginkannya kembali.